Jumat, 18 Desember 2009

Autobiografi

Pada hari Rabu tanggal 4 Januari 1989 di Bantul, di rumah dengan suasana yang gerah terpecah dengan hadirnya isak tangis seorang bayi perempuan yang mungil yang telah berhasil lahir ke dunia dengan selamat. Bayi itu anak pertama dari pasangan suami istri bernama Ngatijan dan Musdirahayu. Kamudian bayi itu diberi nama Wahyuni Prajanti yang diharapkan oleh kedua orang tua kelak menjadi anak yang sholekhah dan berguna bagi nusa bangsa. Waktu terus berjalan, hingga usiaku telah satu tahun. Karena keluargaku dalam kehidupan yang pas-pasan, hingga akhirnya bapak dan ibu bertransmigrasi ke Riau pada tahun 1990 di daerah perkebunan kelapa sawit. Aku dibesarkan di sana. Saat berusia 5 tahun tepatnya pada tahun 1994, aku sekolah di TK Bhakti Mandiri Siwi, dengan alamat, Bukit Harapan, Siak, Bengkalis, Riau. Aku mulai mengenal teman-teman yang banyak sejak aku sekolah di TK. Setahun kemudian, mulailah aku sekolah SD di SD N 059 dengan alamat, Kerinci Kanan, Siak, Bengkalis, Riau. Berangkat dan pulang sekolah aku hanya berjalan kaki dengan teman-temanku. Hari-hari yang begitu melelahkan, panas, hujan, tetap ku lalui dengan penuh semangat. Waktu tak terasa aku sudah kelas 5 SD tepatnya tahun 1998, aku bersama orang tua pulang kembali ke tempat kelahiranku di Bantul. Aku pindah sekolah di SD Krajan Tirtomulyo, Kretek, Bantul yang kini SD itu berubah nama menjadi SD Tirtomulyo. Dua tahun kemudian aku sekolah di SLTP N 1 Kretek. Di SLTP ini begitu banyak perubahan dalam hidupku menuju kedewasaan. Tiga tahun kemudian aku sekolah di SMK N 1 Bantul dengan jurusan Teknik Informatika khususnya Multimedia. Jurusan Teknik Informatika ini pada waktu itu menjadi angkatan pertama di SMK 1 Bantul. Karena sebelumnya di SMK 1 Bantul mempunyai jurusan di bidang Akuntansi, Sekretaris, dan Penjualan. Di kelas dua guruku bernama Susilo Nugroho. Beliau terkenal dengan nama den bagus se ngarso. Beliau memberi materi pelajaran tentang dunia perfilman. Hingga pada suatu hari kelasku survey di stasiun TV TVRI Yogyakarta, untuk menyaksikan proses shooting sebuah acara Pangkur Jenggleng. Setahun kemudian aku lulus SMK. Aku ingin melanjutkan kuliah di UNY. Perjuanganku untuk masuk ke UNY sudah sekuat tenaga. Dua kali aku mencoba mendaftar tapi belum diterima. Hingga aku memutuskan untuk berhenti setahun. Tahun berikutnya aku akan mencoba lagi. Dua kali juga aku mencoba mendaftar. Tapi hasilnyapun masih nihil. Namun aku tak berputus asa hingga akhirnya aku mendaftar kuliah di UPY, dan hasilnya aku diterima. Di UPY inilah akan ku raih cita-citaku. Hingga kini aku dah semester 3. Dan akupun sudah bisa bekerja sampingan di SD Tirtomulyo, SD yang dulu menjadi sekolahku.

Hidup memerlukan pengorbananan. Pengorbanan memerlukan perjuangan. Perjuangan memerlukan ketabahan. Ketabahan memerlukan keyakinan. Keyakinan pula menentukan kejayaan. Kejayaan pula akan menentukan kebahagiaan.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar