Kamis, 24 Desember 2009

Keterkaitan Antaraspek Keterampilan Berbahasa

Setiap keterampilan berbahasa mempunyai hubungan yang erat antara keterampilan berbahasa yang satu dengan lainnya. Keempat keterampilan berbahasa tersebut pada dasarnya merupakan satu kesatuan.

1. Menyimak dan Berbicara

Menyimak dan berbicara merupakan kegiatan komunikasi dua arah yang langsung, merupakan komunikasi tatap muka atau face to face cominication (Brooks, via Tarigan, 2008 : 3). Antara berbicara dan menyimak terdapat hubungan yang erat yaitu.
a. Ujaran biasanya dipelajari melalui menyimak dan meniru. Oleh karena itu, model atau contoh yang disimak serta direkam oleh anak sangat penting dalam penguasaan serta kecakapan berbicara.
b. Ujaran sang anak mencerminkan pemakaian bahasa dirumah dan dialam masyarakat. Hal ini misalnya terlihat nyata dalam ucapan, intonasi, kosakata, penggunaan kata-kata, dan pola-pola kalimatnya.
c. Anak yang lebih kecil dapat memahami kalimat-kalimat yang jauh lebih panjang dan rumit daripada kalimat-kalimat yang dapat diucapkannya.
d. Meningkatkan keterampilan menyimak berarti pula membantu meningkatkan kualitas berbicara seseorang.
e. Bunyi suara merupakan suatu factor penting dalam peningkatan cara pemakaian kata-kata sang anak.
f. Berbicara dengan bantuan alat-alat peraga atau visual aids akan menghasilkan penangkapan informasi yang lebih baik dari pihak penyimak.


2. Membaca dan Menulis

Membaca dan menulis merupakan aktivitas berbahasa ragam tulis. Menulis adalah kegiatan berbahasa yang bersifat produktif, sedangkan membaca merupakan kegiatan berbahasa yang bersifat reseptif. Seseorang menulis guna menyampaikan gagasan, perasaan atau informasi dalam bentuk tulisan. Sebaliknya, seseorang membaca guna memahami gagasan, perasaan, atau informasi yang disajikan dalam bentuk tulisan tersebut.
Membaca dan menulis mempunyai keterkaitan yang erat dalam kegiatan berbahasa dengan bukti sebagai berikut.

a. Dalam menulis, seseorang harus melalui tahap-tahap perencanaan, penulisan dan revisi. Dalam melakukan perencanaan penulis melakukan aktivitas membaca ekstensif dan intensif guna menelusuri informasi, konsep-konsep atau gagasan-gagasan yang akan dijadikan bagian dari bahan tulisannya, kemudian dalam proses penulisan si penulis sering melakukan revisi-revisi dengan cara membaca, lalu menulis kembali secara berulang-ulang. Dengan demikian jelas bahwa kemampuan membaca penting sekali bagi proses menulis.

b. Dalam kegiatan membaca pemahaman sering kali kita harus menulis catatan-catatan, bagan, rangkuman, dan komentar mengenai isi bacaan guna menunjang pemahaman kita terhadap isi bacaan, bahkan kadang-kadang kita merasa perlu untuk menulis laporan mengenai isi bacaan guna berbagi informasi kepada pembaca lain atau sekedar memperkuat pemahaman kita mengenai isi bacaan. Jadi sangat erat kaitannya antara aktifitas membaca dan menulis dalam kegiatan berbahasa.

Sabtu, 19 Desember 2009

Karangan Argumentasi

Bahaya Narkoba

Walaupun setiap pribadi pengaruh itu berbeda, beda, tetapi biasanya narkotika menyebabkan gangguan pada kesehatan baik fisik maupun mental. Gangguan penyakit yang ditimbulkan antara lain : gangguan syaraf, jiwa, penyakit hati (liver) yang dapat mengakibatkan invaliditas atau kematian. Mereka yang mengalami gangguan jiwa akan mudah bingung atau marah, panik, kehilangan pertimbangan atau akal sehat, dan jelas mereka ini menjadi beban sosial, sebab produktifitas kerja menurun dan hilang sama sekali. Demikian pula mereka sering menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas yang membuat orang lain menderita dan tidak sedikit yang melakukan tindak kekerasan sampai pada pembunuhan atau tindak kriminal lainnya.
Para pecandu narkoba atau bius lainnya akan sulit melakukan fungsinya di lingkungan masyarakat ataupun di lingkungan keluarga. Mereka umumnya menunjukkan perilaku yang anti sosial, acuh tak acuh, apatis, malas, mencuri dan menipu kesana kemari. Kalau ia sebagai kepala keluarga atau ibu rumah tangga, maka keadaan rumah tangganya kacau, tidak terurus, menelantarkan suami atau istri atau anak dan rumah tangganyapun berantakan. Dan kalau ia dahulunya sekolah, kuliah atau bekerja kini menjadi drop out dan pengangguran. Perilaku anti sosial yang demikian itulah yang menyebabkan keluarga dan masyarakat menjauhinya dan enggan menerimanya di lingkungan mereka. Perlu diingat bahwasanya kegiatan narkotika dan sejenisnya terarah pada pusat syaraf dan pengaruhnya dapat dirasakan lima menit sesudahnya dan dapat berlaku sampai kira-kira 12 jam. Itulah sebabnya dikatakan bahwa kecanduan bagaikan suatu penyakit kronis yang berulang kali kambuh.

Karangan Ekposisi

Manfaat Nanas

Buah nanas atau bernama Latin Ananas comosus Merr, enak dimakan sebagai buah segar dan dapat tumbuh sampai dataran tinggi 1.000m. Tanaman buah nanas tidak suka air menggenang, banyak di tanam di Sumatra Utara, Riau, Sumatra Selatan, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
Di Jawa Barat dikenal nanas madu karena memiliki rasa manis setara dengan madu, sehingga menggugah selera untuk memakannya. Masyarakat belum banyak menyadari manfaat buah nanas bagi kesehatan. Bahkan tidak jarang menuduh buah nanas ini sebagai penyebab keputihan, sehingga banyak ibu-ibu tidak suka makan nanas. Padahal, riset terkini menunjukkan, nanas sarat dengan antioksidan dan fitokimia yang berkhasiat mengatasi penuaan dini, wasir, kanker, serangan jantung dan penghalau stress.

Sumber Antioksidan
Sebagai salah satu famili Bromeliaceae, buah nanas mengandung vitamin C dan vitamin A (retional), masing-masing sebesar 24,0 miligram dan 39 miligram dalam setiap 100g bahan. Kedua jenis vitamin ini sudah lama dikenal memiliki aktifitas sebagai antioksidan yang mampu melindungi tubuh dari berbagai serangan penyakit, termasuk kanker, jantung koroner, dan penuaan dini.
Aktifitas antioksidan yang diperankan vitamin C dan A mampu menghambat laju oksidasi molekuler target, yang pada gilirannya dapat menghentikan reaksi berantai pembentukan radikal bebas dalam tubuh yang diyakini sebagai dalang atau provokator berbagai penyakit.
Setiap sel tubuh mengalami kerusakan oksidatif. DNA yang menjadi pusat informasi genetika, dapat sebagai contohnya. Setiap harinya DNA terkena 10.000 pukulan oksidatif. Belum lagi molekul lain seperti lemak dan protein yang amat rentan terhadap kerusakan oksidatif.
Tubuh manusia amat rentan terhadap pengaruh radiasi bebas yang bersumber dari sinar ultraviolet, asap kendaraan bermotor dan bahan pengawet makanan. Radikal bebas yakni suatu molekul atau atom yang tidak stabil karena memiliki satu atau lebih elektron tak berpasangan, berbahaya bagi kesehatan. Jika radikal bebas sudah terbentuk dalam tubuh, maka akan terjadi reaksi berantai dan menghasilkan radikal bebas baru yang akhirnya jumlah terus bertambah. Selanjutnya akan menyerang sel-sel tubuh sehingga terjadilah berbagai penyakit.
Dalam keadaan normal, radikal bebas selain dibutuhkan tubuh untuk membunuh kuman, ia akan cepat dibuang. Tetapi, jika jumlahnya banyak dan bertemu dengan asam lemak tak jenuh yang ada di membrane sel, akan menyebabkan kerusakan oksidatif dan terjadilah proses penuaan dini dan berbagai penyakit lainnya.
Hasil penelitian ilmiah menunjukkan kandungan senyawa fenolik, antara lain myricetin, quercitin, tyramine dan furelic acid dari buah nanas mampu meredam reaksi berantai radikal bebas dalam tubuh, yang pada akhirnya dapat menekan terjadinya penyakit kanker. Berbagai antioksidan alami ini diyakini ampuh menghentikan radikal bebas sehingga tak berkeliaran mencari asam tak jenuh dalam sel.
Hak yang sama dilakukan vitamin antioksidan-asam askorbat dan betakaritenoid yang dapat menyetabilkan membran sel mata dan mempertahankan konsentrasi glutation tereduksi. Dengan demikian, dapat mencegah reaksi oksidasi lipid pada membrane sel lensa sehingga kita dapat terhindar dari katarak.
Bromelin yang secara alami ada dalam buah nanas diyakini dapat mempercepat penyembuhan luka operasi serta pembengkakan dan nyeri sendi. Bagi penderita wasir atau ambeien dianjurkan makan buah nanas 4-5 kali setiap hari, karena bromelinnya dapat menghentikan pendarahan dan serat yang dikandung dapat memperlancar buang air besar.

Karangan Deskripsi

Keindahan Pantai Parangtritis

Parangtritis merupakan salah satu pantai di Yogyakarta yang sangat terkenal. Pantai ini tidak hanya terkenal di Indonesia akan tetapi sudah sampai ke mancanegara. Hal ini seiring juga dengan kota Yogyakarta yang juga terkenal sebagai salah satu kota tujuan wisata utama di Indonesia. Pantai Parangtritis terletak di Kabupaten Bantul, sekitar 25 kilometer dari Kota Yogyakarta ke arah selatan. Pantai ini sangat mudah di akses karena banyak sekali bus yang beroperasi di jalur ini maupun taksi yang siap mengantarkan sampai tujuan wisata manapun di Yogyakarta termasuk Parangtritis.
Selain akses yang mudah di lokasi wisata alam pantai ini juga banyak tersedia losmen dan penginapan bagi para wisatawan yang ingin menikmati keindahan pantai untuk waktu yang lebih lama. Penginapan yang tersedia tediri dari berbagai macam kelas, tergantung kantong Anda. Di sepanjang jalan di sekitar pantai ini Anda akan dengan mudah menjumpai penginapan-penginapan tersebut maupun rumah-rumah makan yang menawarkan berbagai macam sajian menu.
.Selain terkenal karena keindahan pantainya, Parangtritis juga terkenal karena digunakan sebagai tempat untuk pelaksanaan upacara labuhan yang di adakan oleh keraton Yogyakarta tiap waktu tertentu. Upacara labuhan merupakan wujud syukur masyarakat Yogyakarta khusunya para nelayan atas ‘berkah laut kidul’ yang telah di berikan kepada mereka. Dalam upacara ini dilakukan larungan terhadap berbagai macam persembahan yang ditujukan kepada penguasa laut kidul yaitu Nyai Roro Kidul yang di percaya masyarakat telah memberikan kesejahteraan dan keselamatan dalam mencari rejeki di laut kidul.
Parangtritis memanjang dari ujung timur yang di batasi oleh tebing pegunungan ke arah barat hingga pantai- pantai selanjutnya yaitu Parangkusumo, Depok, dsb. Suasana pantai akan terlihat lebih indah ketika matahari terbenam (sunset) sehingga banyak para wisatawan yang rela untuk menunggu sampai sore untuk menyaksikan sunset di pantai ini. Memang hanya sunset lah yang bisa di saksikan dari pantai ini karena matahari terbit (sunrise) terhalang oleh pegungan di sebelah timur Parangtritis
Di Parangtritis ini ada sarana transportasi tradisional yaitu bendi (kereta yang di tarik oleh kuda). Fasilitas ini menawarkan jasa bagi wisatawan untuk menyusuri pantai dengan nyaman dari atas bendi tanpa harus merasa capek karena berjalan. Walaupun berenang di pantai ini cukup berbahaya akan tetapi tetap saja banyak para pengunjung yang berenang di sini sehingga sering ada pengunjung yang terseret ombak. Setelah puas menikmati keindahan pantai ini Anda juga bisa membeli oleh-oleh berupa ikan segar di tempat pelelangan ikan di pantai Depok yang hanya berjarak sekitar 2 kilometer dari Parangtritis. Selain membeli ikan segar, Anda juga bisa menikmati ikan bakar yang banyak tersedia di sekitar pantai Depok.

Karangan Narasi

Karangan Narasi
Atik berasal dari keluarga penulis. Kedua orang tuanya mencari nafkah dari menulis. Ibunya seorang penulis novel dan ayahnya seorang dosen. Kakak laki-lakinya adalah seorang wartawan. Selama masa hidupnya Atik merasa terintimidasi oleh sebutan keluarga penulis. Ia dihadapkan pada situasi yang mengharuskan ia bisa menulis. Bila da yang memintanya menulis, ia menolak dengan alasan bakat keluarganya dalam menulis sudah habis.

Makna Kehidupan

Makna Kehidupan

Engkau yang menciptakan alam raya dengan segala keindahannya…
Engkau memberi kehidupan dalam setiap nafasnya…
Melimpahkan cinta dan kasih-Mu …
Dan hanya kepada-Mu ku persembahkan cinta yang hakiki…
Aku mencari apa makna kehidupan…
Yang ku tahu bahwa hidup sebuah perjalanan panjang menuju Surga-Mu…
Setiap kehidupan yang kau ciptakan…
Akan kembali kepada-Mu….
Satu sama lain seolah berlomba-lomba…
Berlari mengejar kebahagian yang semu semata…
Seakan terlupa akan makna hidup sesungguhnya…
Seakan terbuai oleh pesona dunia fatamorgana…
Dan tertawan dalam kelamnya dunia…
Kumerenung dalam hati…
Kubertanya dalam diri…
Memikirkan apa diri ini layak menghadap-Mu…
Tak terhitung goresan tinta hitam mewarnai diri ini…
Kadang tak mengindahkan perintah-Mu…
Lidah yang berucap pahit…
Hati memendam amarah…
Tangan berlumur noda…
Ya Robbi…
Sebelum penyesalan hadir melanda batin…
Sebelum raga ini tak mampu bersujud…
Sebelum jiwa ini kau pinta kembali…
Berikan kesempatan tuk menyerukan nama-Mu…
Melantunkan ayat-ayatMu…
Mengindahkan semua perintah-Mu…
Ya Robbi…
Ampunkanlah kami yang sering melupakanMu…
Terangilah jalan kami…
Beri setitik cahaya dihati kami…
Agar memberi arti kehidupan sesungguhnya…

PERJUANGAN HIDUP

PERJUANGAN HIDUP

Hidup adalah perjuangan singkat
Kita harus berjalan dan berjalan terus dengan cepat
Setiap kali sampai di suatu tempat
Ada baiknya sejenak beristirahat
Kita tengok jejak langkah kita
Lalu berdoa untuk menghapus debu-debu diatasnya

Hidup adalah perjuangan
Kita mesti mohon petunjuk hanya kepada-Nya
Demi jalan lurus selamat sampai tujuan
Berdoalah dengan sabar dan rendah hati
Jangan sekali-kali putus asa
Rasa takutmu akan azab-Nya peliharalah
Hingga berbaur dengan cinta

Kita harus berkorban dalam hidup ini
Berjuang mengalahkan nafsu duniawi
Bersenjatakan do’a dan berserah diri

Kita harus berkorban dalam hidup ini
Bukannya korban kehidupan duniawi
Hidup yang singkat hanya sekali
Hidup diakhirat kekal abadi

Perjuangan Pohon Bambu

Perjuangan Pohon Bambu

Pada suatu waktu aku merasa sangat jenuh dan bosan dengan kehidupan ini dan ingin berhenti dari semuanya, berhenti dari pekerjaan, hubungan, spiritual... dan berhenti untuk hidup.

Aku pergi ke tengah hutan dan ingin berbicara untuk yang terakhir kalinya dengan Sang Pencipta.

"Tuhan, mohon berikan saya satu alasan untuk tetap hidup dan berjuang?"
Ternyata jawaban Maha Pencipta yang Agung sangat mengejutkan....

"Lihat di sekelilingmu, apakah kamu melihat tanaman Semak dan pohon Bambu?
"Ya," jawabku.
Yang Maha Pencipta mulai bertutur:

"Saat aku menanam benih Semak dan Bambu, aku memelihara mereka dengan sangat baik dan hati-hati. Aku memberi mereka sinar matahari, menyirami dengan air seadil-adilnya. Tanaman Semak tumbuh dengan sangat cepat. Daun-daunnya yang hijau tumbuh rimbun sampai menutupi tanah disekelilingnya. Sedangkan benih Bambu belum memperlihatkan apapun.
Tetapi aku tidak menyerah dan tetap memelihara mereka dengan baik dan adil. Pada Tahun ke-2, tanaman Semak tumbuh makin subur, rimbun dan makin bertambah banyak. Tetapi, benih Bambu tetap belum memperlihatkan tanda-tanda pertumbuhan.

Pada tahun ke-3, benih Bambu masih sama seperti sebelumnya. Tetapi, tetap Aku tidak menyerah. Begitu juga dengan tahun ke-4 masih sama saja. Aku bertahan untuk tidak menyerah.

Kemudian, pada tahun ke-5, tunas kecil mulai muncul dari benih bambu. Jika dibandingkan dengan tanaman semak, tunas ini sangat kecil dan sepertinya tidak sebanding dengan tanaman semak.
Tetapi 6 bulan kemudian pohon Bambu tumbuh hingga mencapai ketinggian 100 kaki.
Ternyata Bambu menghabiskan waktu 5 tahun untuk menumbuhkan dan menguatkan akarnya. Akar-akar tersebut membuat Bambu menjadi sangat kuat sehingga kokoh menghadapi keadaan alam yang berubah-ubah. Bahkan pohon Bambu sangat berguna untuk kehidupan.
Aku tidak akan memberikan cobaan yang lebih berat dari kemampuannya kepada ciptaanku."
Aku terdiam. Menyimak baik-baik.

"Anakku, apakah kamu sadar, selama ini kamu telah berjuang dan memperkuat akar? Aku tidak menyerah saat menanam benih dan memelihara pohon Bambu, begitu juga denganmu. Jangan membandingkan dirimu dengan yang lain. Bambu mempunyai fungsi yang berbeda dengan Semak, tetapi tetap mereka membuat hutan menjadi indah. Waktumu akan tiba dan kamu akan tumbuh dengan tinggi."

"Tetapi, seberapa tinggi saya harus tumbuh?" tanyaku.
Maha Pencipta menjawab: "Seberapa tinggi pohon Bambu tumbuh?"
"Apakah setinggi kemampuan dan usahanya?" tanyaku lagi
"Benar Anakku. Berusahalah sebaik dan semaksimal mungkin."
Kemudian aku pergi meninggalkan hutan dengan membawa kisah ini. Aku harap kisah ini dapat membantumu melihat bahwa Tuhan tidak pernah menyerah untukmu.

Jangan pernah menyesali setiap hari dalam hidupmu. Hari-hari yang baik memberi kebahagiaan; hari-hari yang buruk memberi pengalaman tak ternilai; keduanya sangat berharga.

KUPU-KUPU


KUPU-KUPU

Suatu ketika, terdapat seorang pemuda di tepian telaga. Ia tampak termenung. Tatapan matanya kosong, menatap hamparan air di depannya. Seluruh penjuru mata angin telah di lewatinya, namun tak ada satupun titik yang membuatnya puas. Kekosongan makin senyap, sampai ada suara yang menyapanya. Ada orang lain disana.”Sedang apa kau disini anak muda?” tanya seseorang. Rupanya ada seorang kakek tua. “Apa yang kau risaukan..?” Anak muda itu menoleh ke samping, “Aku lelah Pak tua. Telah berkilo-kilo jarak yang kutempuh untuk mencari kebahagiaan, namun tak juga kutemukan rasa itu dalam diriku. Aku telah berlari melewati gunung dan lembah, tapi tak ada tanda kebahagiaan yang hadir dalam diriku. Kemana kah aku harus mencarinya? Apakah akan kutemukan rasa itu?”Kakek Tua duduk semakin dekat, mendengarkan dengan penuh perhatian. Di pandangnya wajah lelah di depannya. Lalu, ia mulai bicara, “di depan sana, ada sebuah taman. Jika kamu ingin jawaban dari pertanyaanmu, tangkaplah seekor kupu-kupu buatku. Mereka berpandangan. “Ya…tangkaplah seekor kupu-kupu buatku dengan tanganmu” sang Kakek mengulang kalimatnya lagi.
Perlahan pemuda itu bangkit. Langkahnya menuju satu arah, taman. Tak berapa lama, dijumpainya taman itu. Taman yang yang semarak dengan pohon dan bunga-bunga yang bermekaran. Tak heran, banyak kupu-kupu yang berterbangan disana. Sang kakek, melihat dari kejauhan, memperhatikan tingkah yang diperbuat pemuda yang sedang gelisah itu.
Anak muda itu mulai bergerak. Dengan mengendap-endap, ditujunya sebuah sasaran. Perlahan. Namun, Hap! sasaran itu luput. Di kejarnya kupu-kupu itu ke arah lain. Ia tak mau kehilangan buruan. Namun lagi-lagi. Hap!. Ia gagal. Ia mulai berlari tak beraturan. Diterjangnya sana-sini. Ditabraknya rerumputan dan tanaman untuk mendapatkan kupu-kupu itu. Diterobosnya semak dan perdu di sana. Gerakannya semakin liar.
Adegan itu terus berlangsung, namun belum ada satu kupu-kupu yang dapat ditangkap. Sang pemuda mulai kelelahan. Nafasnya memburu, dadanya bergerak naik-turun dengan cepat. Sampai akhirnya ada teriakan, “Hentikan dulu anak muda. Istirahatlah. ” Tampak sang Kakek yang berjalan perlahan. Tapi lihatlah, ada sekumpulan kupu-kupu yang berterbangan di sisi kanan-kiri kakek itu. Mereka terbang berkeliling, sesekali hinggap di tubuh tua itu.
“Begitukah caramu mengejar kebahagiaan? Berlari dan menerjang? Menabrak-nabrak tak tentu arah, menerobos tanpa peduli apa yang kau rusak?” Sang Kakek menatap pemuda itu. “Nak, mencari kebahagiaan itu seperti menangkap kupu-kupu. Semakin kau terjang, semakin ia akan menghindar. Semakin kau buru, semakin pula ia pergi dari dirimu.”
“Namun, tangkaplah kupu-kupu itu dalam hatimu. Karena kebahagiaan itu bukan benda yang dapat kau genggam, atau sesuatu yang dapat kau simpan. Carilah kebahagiaan itu dalam hatimu. Telusuri rasa itu dalam kalbumu. Ia tak akan lari kemana-mana. Bahkan, tanpa kau sadari kebahagiaan itu sering datang sendiri.”
Kakek Tua itu mengangkat tangannya. Hap, tiba-tiba, tampak seekor kupu-kupu yang hinggap di ujung jari. Terlihat kepak-kepak sayap kupu-kupu itu, memancarkan keindahan ciptaan Tuhan. Pesonanya begitu mengagumkan, kelopak sayap yang mengalun perlahan, layaknya kebahagiaan yang hadir dalam hati. Warnanya begitu indah, seindah kebahagiaan bagi mereka yang mampu menyelaminya.
***
Teman, mencari kebahagiaan adalah layaknya menangkap kupu-kupu. Sulit, bagi mereka yang terlalu bernafsu, namun mudah, bagi mereka yang tahu apa yang mereka cari. Kita mungkin dapat mencarinya dengan menerjang sana-sini, menabrak sana-sini, atau menerobos sana-sini untuk mendapatkannya. Kita dapat saja mengejarnya dengan berlari kencang, ke seluruh penjuru arah. Kita pun dapat meraihnya dengan bernafsu, seperti menangkap buruan yang dapat kita santap setelah mendapatkannya.
Namun kita belajar. Kita belajar bahwa kebahagiaan tak bisa di dapat dengan cara-cara seperti itu. Kita belajar bahwa bahagia bukanlah sesuatu yang dapat di genggam atau benda yang dapat disimpan. Bahagia adalah udara, dan kebahagiaan adalah aroma dari udara itu. Kita belajar bahwa bahagia itu memang ada dalam hati. Semakin kita mengejarnya, semakin pula kebahagiaan itu akan pergi dari kita. Semakin kita berusaha meraihnya, semakin pula kebahagiaan itu akan menjauh.
Teman, cobalah temukan kebahagiaan itu dalam hatimu. Biarkanlah rasa itu menetap, dan abadi dalam hati kita. Temukanlah kebahagiaan itu dalam setiap langkah yang kita lakukan. Dalam bekerja, dalam belajar, dalam menjalani hidup kita. Dalam sedih, dalam gembira, dalam sunyi dan dalam riuh. Temukanlah bahagia itu, dengan perlahan, dalam tenang, dalam ketulusan hati kita.
Saya percaya, bahagia itu ada dimana-mana. Rasa itu ada di sekitar kita. Bahkan mungkin, bahagia itu “hinggap” di hati kita, namun kita tak pernah
memperdulikannya. Mungkin juga, bahagia itu berterbangan di sekeliling kita,
namun kita terlalu acuh untuk menikmatinya.

Keterampilan Menulis





KETERAMPILAN MENULIS

A.     Pengertian Menulis
Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Menulis ialah menurunkan atau menggambarkan ide-ide yang kita miliki dengan bahasa yang mudah dipahami oleh orang lain.

1.      Fungsi dan Tujuan Menulis
Pada prinsipnya fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung. yang memberikan penjelasan, menceritakn sesuatu, menggambarkan sesuatu dan mempengaruhi pembaca.
Penulis yang ulung adalah penulis yang dapat memanfaatkan situasi dengan tepat. Situasi yang harus diperhatikan dan dimanfaatkan itu yaitu:
a.       maksud dan tujuan sang penulis
b.      pembaca atau pemirsa
c.       waktu dan kesempatan

Hugo Hartig (Via Tarigan, 1982:29) tujuan penulisan sebagai berikut:
a.       Assigment purpose (tujuan penugasan)
b.      Altruistic purpose (tujuan altruistic)
c.       Persuasiv purpose (tujuan persuasif)
d.      Informational purpose (tujuan informasional, tujuan penerangan)
e.       Self expressive purpose (tujuan pernyataan diri)
f.        Creative purpose (tujuan kreatif)
g.      Problem-solving purpose



B.     Ragam Tulis
a.      Narasi
               Narasi adalah jenis karangan yang menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman berdasarkan urutan waktu (Kronologis).
b.      Deskripsi
               Deskripsi adalah jenis karangan yang melukiskan atau menggambarkan suatu objek apa adanya, sehingga pembaca ikut juga merasakan, mengalami, melihat, dan  mendengar apa yang ditulis si pengarang.
c.       Eksposisi
               Eksposisi adalah jenis karangan yang bertujuan menambah pengetahuan pembaca dengan cara memaparkan informasi secara akurat.
d.      Argumentasi
               Argumentasi adalah jenis karangan yang bertujuan memengaruhi pembaca dengan bukti-bukti, alasan, atau pendapat yang kuat, sehingga gagasan yang dikemukakan penulis dapat diyakini/dipercaya oleh pembaca.

Beberapa hal yang perlu diketahui dalam kegiatan tulis-menulis adalah sebagai beikut :
1.      Paragraf
Paragraf atau alinea adalah seperangkat kalimat yang membahas satu topik atau hanya mengacu pada satu gagasan pokok.
a. Berdasarkan letak kalimat utamanya, paragraf dibedakan atas :
1)      Paragraf deduktif
2)      Paragraf induktif
3)      Paragraf variatif
4)      Paragraf naratif
5)      Paragraf ineratif


b. Berdasarkan fungsinya, paragraf dibedakan atas :
1)      Paragraf pembuka
2)      Paragraf penghubung
3)      Paragraf penutup
2.      Kerangka Karangan
Kerangka karangan adalah outline sebuah karangan yang sudah diatur secara sistematis, lengkap, menyeluruh, dan mencakup semua hal yang akan dikemukakan, baik urutan, relasi antara persoalan yang satu dan lain di dalam karangan itu maupun lambang dan tanda-tanda pada kerangka dan jenjangnya.
3.      Langkah-langkah menyusun kerangka
a.       Cata semua ide
b.      Urutkan ide-ide secara tepat
c.       Kelompokkan ide-ide yang berdekatan pada suatu heading
d.      Langkah seleksi sudah dikerjakan
4.      Pengembangan kerangka karangan
a.       Pendahuluan bersifat menjelaskan dan mendorong
b.      Batang tubuh sebagai isi karangan


C.     Teknik Penulisan
a.       Sering menulis berdasarkan kegunaan (purpose) spesifik atau audience spesifik.
b.      Memahami fakta bahwa “menulis” adalah “menengok kembali” atau memperdalam keahlian Anda.
c.       Memeproleh pengalaman editing yang akan bermanfaat tidak hanya untuk menulis akan tetapi secara keseluruhan bermanfaat untuk pengembangan kemampuan riset dan auditory atau observasi.
d.      Memublikasikan tulisan.


D.    Tujuan Pembelajaran Menulis

Keraf mengemukakan tujuan pengajaran keterampilan menulis sebagai berikut :
1.      Peserta didik mampu memilih dan menata gagasan dengan penalaran yang logis dan sistematis.
2.      Peserta didik mampu menuangkannya ke dalam bentuk-bentuk tuturan bahasa Indonesia sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa Indonesia.
3.      Peserta didik mampu menuliskannya sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan.
4.      Peserta didik mampu memilih ragam bahasa Indonesia sesuai konteks komunikasi.

Jumat, 18 Desember 2009

Autobiografi

Pada hari Rabu tanggal 4 Januari 1989 di Bantul, di rumah dengan suasana yang gerah terpecah dengan hadirnya isak tangis seorang bayi perempuan yang mungil yang telah berhasil lahir ke dunia dengan selamat. Bayi itu anak pertama dari pasangan suami istri bernama Ngatijan dan Musdirahayu. Kamudian bayi itu diberi nama Wahyuni Prajanti yang diharapkan oleh kedua orang tua kelak menjadi anak yang sholekhah dan berguna bagi nusa bangsa. Waktu terus berjalan, hingga usiaku telah satu tahun. Karena keluargaku dalam kehidupan yang pas-pasan, hingga akhirnya bapak dan ibu bertransmigrasi ke Riau pada tahun 1990 di daerah perkebunan kelapa sawit. Aku dibesarkan di sana. Saat berusia 5 tahun tepatnya pada tahun 1994, aku sekolah di TK Bhakti Mandiri Siwi, dengan alamat, Bukit Harapan, Siak, Bengkalis, Riau. Aku mulai mengenal teman-teman yang banyak sejak aku sekolah di TK. Setahun kemudian, mulailah aku sekolah SD di SD N 059 dengan alamat, Kerinci Kanan, Siak, Bengkalis, Riau. Berangkat dan pulang sekolah aku hanya berjalan kaki dengan teman-temanku. Hari-hari yang begitu melelahkan, panas, hujan, tetap ku lalui dengan penuh semangat. Waktu tak terasa aku sudah kelas 5 SD tepatnya tahun 1998, aku bersama orang tua pulang kembali ke tempat kelahiranku di Bantul. Aku pindah sekolah di SD Krajan Tirtomulyo, Kretek, Bantul yang kini SD itu berubah nama menjadi SD Tirtomulyo. Dua tahun kemudian aku sekolah di SLTP N 1 Kretek. Di SLTP ini begitu banyak perubahan dalam hidupku menuju kedewasaan. Tiga tahun kemudian aku sekolah di SMK N 1 Bantul dengan jurusan Teknik Informatika khususnya Multimedia. Jurusan Teknik Informatika ini pada waktu itu menjadi angkatan pertama di SMK 1 Bantul. Karena sebelumnya di SMK 1 Bantul mempunyai jurusan di bidang Akuntansi, Sekretaris, dan Penjualan. Di kelas dua guruku bernama Susilo Nugroho. Beliau terkenal dengan nama den bagus se ngarso. Beliau memberi materi pelajaran tentang dunia perfilman. Hingga pada suatu hari kelasku survey di stasiun TV TVRI Yogyakarta, untuk menyaksikan proses shooting sebuah acara Pangkur Jenggleng. Setahun kemudian aku lulus SMK. Aku ingin melanjutkan kuliah di UNY. Perjuanganku untuk masuk ke UNY sudah sekuat tenaga. Dua kali aku mencoba mendaftar tapi belum diterima. Hingga aku memutuskan untuk berhenti setahun. Tahun berikutnya aku akan mencoba lagi. Dua kali juga aku mencoba mendaftar. Tapi hasilnyapun masih nihil. Namun aku tak berputus asa hingga akhirnya aku mendaftar kuliah di UPY, dan hasilnya aku diterima. Di UPY inilah akan ku raih cita-citaku. Hingga kini aku dah semester 3. Dan akupun sudah bisa bekerja sampingan di SD Tirtomulyo, SD yang dulu menjadi sekolahku.

Hidup memerlukan pengorbananan. Pengorbanan memerlukan perjuangan. Perjuangan memerlukan ketabahan. Ketabahan memerlukan keyakinan. Keyakinan pula menentukan kejayaan. Kejayaan pula akan menentukan kebahagiaan.